10 Cara Sukses Budidaya Timun | Teori Petani Timun (Cucumis sativus) merupakan tanaman merambat, menjalar dan menghasilkan buah berwarna hijau lonjong.
Timun merupakkan tanaman yang dapat tumbuh di berbagai iklim, namun timun dapat tumbuh optimal di kisaran suhu 23-30 derajat celcius dengan ketinggian 1000-1200 dpl dan pH tanah 6-7.
Tanaman timun merupakan tanaman yang rentan akan penyakit dan kondisi tanah, sehingga memerlukan perawatan dan ketelatena khusus.
10 Cara Sukses Budidaya Timun
Penyiapan Benih
Dalam Budidaya Timun pemilihan bibit sangat penting karena akan berpengaruh terhadap hasil produksi dan ketahanan hama penyakit.
Bibit dapat kita proleh dengan dua cara dapat dengan membeli bibit unggul di toko pertanian atau dengan membuatnya sendiri dari buah timun yang sehat dan berproduksi tinggi yang disebut dengan bibit lokal.
Proses Pengolahan Tanah
Proses pengolahan tanah yaitu dengan membersihkan lahan dari rumput liar yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman timun dengan menggunakan alat pertanian atau dengan menyemprotnya.
Cangkul tanah atau dibajak menggunakan mesin agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan timun dapat tumbuh dengan baik.
Buatkan gulutan dengan lebar 80-100 cm, tinggi 30-40 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
Berikan tambahan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 15-20 ton/hektar, bila pH dibawah 6 maka tambahkan kapur pertanian atau kapur dolomit sebanyak 2-3 ton/hektar.
Pemasangan Plastik Mulsa
Pemasangan plastik mulsa bertujuan untuk melindungi tanah dari erosi, menjaga kelembapan dan menghambat pertumbuhan gulma atau rumput.
Cara memasang mulsa yaitu dengan meletakkan gulungan mulsa di atas gulutan kemudian tarik hingga panjang yang telah di tentukan, timbun pinggir pinggir mulsa dengan tanah, lakukan setrusnya sampai gulutan tertutupi semua.
Lubangi mulsa secara berbaris dengan jarak antar lubang barisan 60-80 cm dan jarak antar lubang tanaman 40-50 cm dengan menggunakkan kaleng susu yang di panaskan.
Proses Penanaman Timun
Proses penanaman timun adalah dengan memasukkan 1-2 biji timun kedalam bedengan yang sudah di beri mulsa sedalam 2-3 cm dan tutupi dengan pupuk kompos halus.
Sirami bibit sehari dua kali dan dapat di sesuaikan bila terjadi hujan.
Perawatan Tanaman Timun
Perawatan tanaman timun dilakukan dengan cara mengontrol kondisi tanah jangan sampai kering karena timun sangat rentan dengan kekeringan.
Berikan ajir berupa sebilah bambu atau kayu untuk merambatnya tanaman timun dengan ukuran tinggi ajir 2-2,5 meter usahakan pemberian ajir seminggu setelah tanam karena tanaman timun sudah mulai memerlukan ting panjat.
Selanjutnya pemberian pupuk susula setelah tanaman timun berumur 10-15 dan 25 hari menggunakan Urea dan Tsp sebanyak 50-100 gram pertanaman. Setelah memasuki umur 30 hari tambahkan Npk untuk merangsang buah tanaman timun.
Contoh Perawatan Timun |
Pengendalian Hama
Tanaman timun sangat rentan terhadap hama jika anda tidak teliti dalam pembudidayaanya.
Hama yang sering menyerang tanaman timun adalah
- Ulat, hama ini menyerang tanaman timun dengan cara memakan daun dan tunas muda.
- Belalang, hama ini sama dengan ulat namun hama ini dapat berpindah pindah dengan cepat.
- Lalat Buah, hama ini menyerang buah timun dengan menyuntikan telor lalat sehingga menyebabkan buah busuk.
- Oteng Oteng, hama ini menyerang tanaman pada awal pertumbuhan.
Hama hama tersebut dapat di kendalikkan dengan cara menggunakkan insektisida.
Proses Pemanenan
Proses pemanenan buah timun yaitu setelah tanaman timun berumur 35-40 hari setelah tanam. Berat buah yang siap panen yaitu berkisar antara 200-250 gram. Usahakan pemetikan dilakukkan pada pagi atau sore hari untuk menjaga kesegaran buah timun.
Pemanenan dapat dilakukan 2-3 hari sekali, bila perawatan dan pengendalian hama dapat dilakukan dengan optimal tanaman timun dapat dipanen sampai 25 kali pemanenan.
Sekian penjelasan tentang 10 Cara Sukses Budidaya Timun semoga dapat bermanfaat bagi anda yang akan memulai budidaya timun.
No comments:
Post a Comment