Cara Budidaya Tanaman Kedelai Yang Benar Agar Hasil Maksimal | Teori Petani - Kedelai merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan makanan seperti kecap, tauco, tahu, tempe dan masih banyak lainnya.
Biji kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif pengganti daging yang harganya mahal.
Selama ini negara kita selalu mengimpor atau membeli kedelai dari luar negri untuk memenuhi kebutuhannya, karena pengembangan budidaya kacang kedelai diIndonesia masih kurang populer dibandingkan jenis tanaman lainya.
Sedangkan konsumsi akan hasil olahan kedelai diIndonesia cukup tinggi seperti yang sudah disebutkan diatas tadi.
Melihat hal ini, maka tidak ada salahnya jika kita mulai melakukan budidaya kedelai agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negri bahkan kalo bisa sampai menjualnya keluar negeri.
Berikut saya akan menjelaskan bagai mana cara membudidayakan tanaman kedelai mulai dari awal penanaman sampai proses pemanenan.
Cara Budidaya Tanaman Kedelai Yang Benar Agar Hasil Maksimal
Tanaman kedele dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan drainase dan aerasi tanah yang cukup baik serta air yang cukup selama pertumbuhan tanaman.
Untu mendapatkan pertumbuhan yang baik tanaman kedele dapat tumbuh baik pada tanah alluvial, regosol, grumosol, latosol atau andosol. Pada tanah yang kurang subur (miskin unsur hara) dan jenis tanah podsolik merah-kuning, perlu diberi pupuk organik dan pengapuran.
Kedele dapat tumbuh subur pada curah hujan optimal 100-200 mm/bulan, temperatur 25-27 derajat celcius dengan penyinaran penuh minimal 10 jam/hari.
Tanaman kedelai dapat tumbuh pada ketinggian mulai dari 0-900 m diatas permukkan laut, dengan ketinggian optimal sekitar 600 m.
Pemilihan Bibit
Pilih bibit yang baik dan sehat dengan ciri ciri biji besar, memiliki warna seragam, produksi buah tinggi dan tidak terserang hama penyakit.
Untuk satu hektar lahan diperlukan 45-50 kg bibit kedelai dan bila menanam dengan sistem tumpang sari memerlukan bibit sebanyak 20-30 kg.
Pengolahan Lahan
Bersihkan lahan dari gulma atau rumput liar dan pepohonan yang menghalangi sinar matahari masuk kedalam tanah.
Gemburkan tanah menggunakan cangkul atau bajak agar pertumbuhan tanaman kedelai dapat optimal.
Berikan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20 -30 ton/ha dan bila tanah terlalu masam berikan kapur dolomit sebanyak 3-4 ton/ha, lalu diamkan selama satu minggu agar zat yang merugikan dari dalam tanah dapat menguap terkena sinar matahari.
Penanaman
Buat lubang menggunakan kayu sedalam 30 cm dan jarak antar tanaman 25x25 cm lalu masukkan bibit kedalam lubang dan tutup menggunakan kompos halus atau tanah.
Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan hasil kedelai maka penanaman harus dengan sistem jajar legowo atau memberikan jarak pada setiap 2-4 baaris tanaman.
Contoh legowo |
Perawatan
1. Penyiraman
Lakukan penyiraman atau pengairan pada umur 1 � 50 hari, karena pada fase ini tanaman memerlukan banyak air untuk pertumbuhannya.
Bila pada musim hujan dan tanah terlalu banyak air, perlu adanya drainase agar tanaman tidak tergenang air yang mengakibatkan akar menjadi busuk dan mati.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan setelah tanaman berumur 30 � 35 hari, bila kondisinya masih kurang baik, maka penyiangan dilakukan lagi pada umur 55 hari.Sedangkan untuk tanaman tumpangsari penyiangan dilakukan pada umur jagung 40 � 45 hari.
3. Pemupukan
Lakukan pemupukan pada tanaman kedelai setelah berumur 15-20 hari dengan menggunakan 50 kg/ha Urea dan 50 kg Kcl/ha.
Kemudian lakukan pemupukan keduan setelah tanaman berumur 30-35 hari dengan menggunakan pupuk sebanyak 350 kg/ha Urea dan 100 kg Kcl/ha.
Dianjurkan menggunakan pupuk Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCl 50 kg/ha atau sesuai anjuran setempat.
4. Pembasmian Hama Penyakit
Untuk mencegah atau memberantas hama/penyakit, maka mulai umur 25 hari dan 50 hari disemprot dengan pestisida (karbofuran) sebanyak 5 � 10 liter.
Dalam penggunaan pestisida atau insektisida diharapkan tidak berlebihan karena akan menambah biaya juga merusak lingkungan dan menimbulkan hilangnya pemangsa alami hama tersebut.
Untuk mengurangi frekuensi pemberian pestisida dan insektisida adalah dengan aplikasi berdasarkan pemantauan hama.
Pestisida dan insektisida hanya akan digunakan bila kerusakan yang disebabkan oleh hama diperkirakan akan menimbulkan kerugian secara ekonomi, yaitu setelah tercapainya ambang kendali
Baca juga
Pemanenan
Panen kedelai dilakukan bila sebagian daunnya sudah kering sekitar umur 70-80 hari (untuk kedelai genjah) dan 90-120 (untuk kedelai berumur panjang).
Caranya memanen kedelai adalah dengan cara memotong batang kedelai dengan menggunakan sabit tajam, tidak dianjurkan memanen kedelai dengan mencabut batang bersama akar karena akan mengurangi kesuburan tanah dan juga tanah yang terbawa akan dapat mengotori biji
Setelah kering, hamparkan diatas terpal atau bahn sejenisnya lalu dipukul-pukul agar bijinya jatuh ke terpal.
Lakukan pemanenan pada kondisi buah yang memiliki kemasakan yang cukup karena bila terlalu muda biji kedelai akan keriput dan tidak tahan lama.
Kedelai dapat menghasilkan 1.5-2 ton/hektar bila perawatan dan bibit yang digunakan baik.
Proses pemanenan |
Demikian penjelasan tentang Cara Budidaya Tanaman Kedelai Yang Benar Agar Hasil Maksimal semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan anda. Salam Teori Petani.....
No comments:
Post a Comment