Dalam beternak bebek ada 3 unsur mutlak yang saling berhubungan satu sama lain yaitu : Bibit, Pola kandang, dan Pola pakan. Pada unsur yang pertama yaitu bibit, idealnya haruslah benar-benar diperoleh dari bibit telur yang sudah tua, artinya telur yang dihasilkan berasal dari indukan yang telah mempunyai cukup umur (lebih dari 1 tahun). Namun tekhnis mengenai hal ini tidak bisa saya uraikan disini karena pemahaman akan hal itu tetap bergantung dari pengalaman dilapangan.
Yang kedua pola kandang, uraian tentang hal ini telah saya sampaikan pada artikel sebelumnya tentang 10 kesalahan Beternak Bebek Pedaging.
Dan mengenai unsur yang ketiga dan memang saya akui dalam hal pola pakan masing-masing peternak mempunyai cara dan kebiasaan masing-masing. Dimana hal itu juga tergantung pada kondisi daerah dan topografi masing-masing. Namun yang menjadi pokok uraian saya adalah hal secara umum yang sesuai di semua daerah dan topografi. Dan hal ini berdasarkan pada beberapa kali pengaplikasian dan praktek.
Adapun Pola pakan yang saya maksud adalah :
1. Vaksin
Pada awal pertumbuhan bibit bebek, dimana sangat rentan terhadap penyakit karena perpindahan lokasi karena belum memiliki habitat yang pasti hendaknya diberikan vaksin yang dicampurkan pada air minum. Hal ini berguna untuk memberi kekebalan tubuh di masa pertumbuhan selanjutnya sehingg menjadi kuat. Biasanya bibit yang kondisi kesehatannya kurang bagus akan segera mati setelah mengkonsumsi vaksin ini. Dan kematian di awal tidak begitu merugikan bagi petani dibandingkan dengan kematian usia dewasa.
2. Jenis pakan
Pemberian pakan bibit pada usia 0-15 hari hendaknya hanya diberikan pakan murni konsentrat. Hal ini sebagai proses starter pertumbuhan yang membutuhkan banyak nutrisi. Disamping itu pemberian konsentrat juga memudahkan bibit usia muda untuk mencerna. Selanjutnya usia 15-30 mulai diberikan campuan makan beruka katul dengan campuaran 1 banding 2,5 (1 bagian konsntrat dan 2,5 bagian katul) dan usia 30-40 hari diberikan campuran makanan 1 banding 3 (1 bagian konsntrat dan 3 bagian katul)
Ada pemahaman di masyarakat bahwa pemberian pola campuran pakan seperti ini menimbulkan biaya tinggi. Menurut perhitungan pada beberapa peternak (uji coba) menunjukan bahwa pola pakan 1 banding 4 lebih boros dibanding 1 banding 3. Kenapa demikian ? ternyata pemberian pakan katul dengan komposisi lebih banyak, cenderung merangsang nafsu makan pada bebek menjadi lebih besar dan hasilnya pemberian pakan dengan mengurangi komposisi katul ternyata membuat nafsu makan pada bebek standart, sehingga apabila di akumulasikan sacara total ternyata pemberian pakan 1 banding 4 lebih boros dibanding 1 banding 3 dan secara otomatis pula dengan komposisi konsentrat lebih banyak menghasilkan proses pertumbuhan bebek (bobot) lebih maksimal.
3. Vitamin
Untuk lebih memaksimalkan pertumbuhan bebek tidak ada salahnya bila menggunakan campuran vitamin (mineral, premix, dll) karena menurut beberapa pengamatan yang saya lakukan dilapangan, penggunaan vitamin ini membuat berat bebek meningkat 15%. Biasanya penggunaan vitamin pada jenis ini untuk 1 kg premix digunakan untuk 30 kg pakan.
Dengan memperhatikan beberapa hal diatas dan tentunya mengenai sistem beternak bebek yang baik, insya allah panen yang dihasilkan akan sesuai dengan harapan. Sesuai dengan praktek yang kita lakukan di daerah kencong jember untuk 500 ekor bebek usia 40 hari menghasilkan bobot 1,4kg sekitar 60% dan sisanya minimal di bobot 1,2kg dengan rata-rata biaya per ekor sekitar Rp. 18.000.
Demikian sedikit pengalaman yang saya terapkan pada peternak bebek di daerah kencong jember, mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi peternak yang lain. Semoga bermanfaat.....
No comments:
Post a Comment