Dalam semua bidang usaha, selalu ada risiko kegagalan yang menghadang. Termasuk usaha puyuh petelur. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kegagalan beternak puyuh petelur. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan sejak awal apa saja hambatan beternak puyuh petelur agar bisa melakukan antisipasi. Namun, meskipun sudah diantisipasi, terkadang tetap saja ada hal hal yang mengganggu. Sehingga kekuatan dalam menghadapi setiap masalah mutlak dibutuhkan oleh para peternak baru yang akan berkecimpung dalam dunia beternak puyuh petelur.
Faktor penyebab kegagalan beternak puyuh petelur
Menghadapi kegagalan bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kekuatan batin dan tentu saja materi untuk bisa segera bangkit kembali. Sebelum memulai bisnis usaha beternak puyuh betelur, kita analisis dulu beberapa hal yang memungkinkan menjadi penyebab kegagalan beternak puyuh petelur.
1. Masalah Dengan Tetangga
Masalah pertama yang paling sering terjadi pada peternak adalah adanya masalah dengan tetangga. Hal ini tentu urusannya bukan lagi bagaimana cara beternak puyuh bertelur yang baik, bukan pula pada masalah yang sering terjadi pada puyuh petelur. Namun masalah ini adalah masalah yang semestinya dapat dihindari pada saat tahap perencanaan beternak puyuh petelur. Perlu dipertimbangkan matang matang jauh sebelum memutuskan untuk membuat kandang puyuh petelur. Jika pemilihan tempat sudah baik maka kemudian yang dipikirkan hanya urusan puyuh, bukan faktor faktor eksternal ini karena masalah dengan tetangga bisa menyebabkan tekanan batin hehe.
2. Manajemen Keuangan Kurang Baik
Bagi peternak yang sudah lama berkecimpung dalam dunia beternak puyuh, maka seolah manajemen keuangan bukanlah masalah dan bukan penyebab kegagalan beternak puyuh petelur. Kita akan melihat bahwa mereka hanya menjalankan peternakan apa adanya tetapi tetap mendapatkan keuntungan. Namun bagaimana dengan pendatang baru? Peternak peternak yang sekarang masih dalam tahap belajar? Manajemen keuangan mutlak dilakukan dengan baik. Mengapa demikian? Karena semakin besar peternakan yang dijalankan, risiko terhadap kerugian juga lebih besar.
3. Tidak Melakukan Perawatan Detail
Usaha beternak puyuh petelur sebenarnya cukup mudah dilakukan. Kegiatan rutinitas pun juga tidak jauh berbeda dengan ternak yang lain. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu detail. Puyuh merupakan ternak yang sangat kecil. Hal ini tentu saja membuat kita harus memelihara dalam jumlah berkali lipat dibandingkan dengan memelihara ayam atau itik. Oleh karena itu, perawatan kepada masing masing individu puyuh menjadi kurang. Ibaratnya, cukup mudah mengawasi dua ekor ayam daripada mengawasi 10 ekor puyuh.
4. Menyerah Pada Kegagalan Pertama
Kegagalan beternak puyuh merupakan hal yang biasa. Mengingat harga pakan puyuh yang terus meningkat, harga telur yang sering kali fluktuatif, penyakit puyuh yang datang silih berganti dan berbagai hambatan lainnya. Namun penyebab kegagalan beternak puyuh ini jangan sampai menjadi alasan untuk berhenti beternak puyuh. Setiap kali mendapati kegagalan, lakukan analisis dengan baik kemudian terus perbaiki. Namun bukankah mengalami semua kegagalan menjadi tidak asyik? Ya benar, maka dari itu diperlukan sharing bersama orang orang yang sudah lebih dulu beternak puyuh agar tahu masalah apa saja yang sering mereka hadapi dan bagaimana cara menghadapi kegagalan.
Sekian tadi empat penyebab kegagalan beternak puyuh petelur yang mungkin menjadi salah satu kiat sukses beternak puyuh. Ada banyak hal yang memaksa kita untuk gagal, tetapi ada lebih banyak alasan untuk tetap bertahan dan bangkit dari keterpurukan.
No comments:
Post a Comment