Latest News

Saturday, February 17, 2018

5 Macam Susu Pengganti Untuk Anak Kambing Baru Lahir Yang Aman Dan Mudah





Susu pengganti untuk anak kambing baru lahir~cara budidaya





Ada banyak penyebab anak kambing harus diberi susu pengganti untuk anak kambing baru lahir. Mulai dari induk kambing mati, air susu tidak mau keluar atau induk kambing tidak mau menyusui anaknya. Jika induk kambing tidak mau menyusui, silahkan baca artikel cara mengatasi induk kambing tidak mau menyusui anaknya.




Tulisan ini merupakan bagian kecil dari artikel terbaru:
26 (A-Z) Pedoman Lengkap Cara Beternak Kambing Etawa untuk Pemula agar Menguntungkan

Susu Pengganti Untuk Anak Kambing Baru Lahir





Jika memang kondisi mengharuskan untuk menggunakan susu pengganti untuk anak kambing baru lahir, maka harus yang aman dan mudah ditemukan. Perlu diingat pemberian susu pengganti untuk anak kambing tidak boleh sembarangan. Susu harus dalam kondisi yang bersih dan minim kontaminasi bakteri. Hal ini karena anak kambing riskan terkena diare.

Selain itu, pemberian sebaiknya sedikit sedikit tetapi sering diberikan. Jangan memberikan susu pengganti terlalu banyak dalam sekali waktu. Baiklah, langsung saja berikut ini lima macam susu pengganti anak kambing yang bisa Anda gunakan

1. Jangan Gunakan Susu Formula

Baca: Susu SGM untuk anak Kambing
Sebelum masuk ke macam macam susu yang bisa diberikan, sebelumnya saya berikan peringatan terlebih dahulu. Saya sarankan jangan gunakan susu formula bayi manusia sebagai susu pengganti untuk anak kambing baru lahir. Susu formula bayi dikondisikan untuk memenuhi standar kebutuhan manusia, sehingga kurang cocok untuk anak kambing.

Resiko yang paling mungkin terjadi ketika anak kambing diberi susu formula bayi adalah diare. Hal ini akan semakin memperparah keadaan.   

2. Berikan Susu Induk Kambing Lain

Susu pengganti untuk anak kambing baru lahir yang terbaik adalah susu induk kambing lain. Jika ada, susu induk kambing yang melahirkan pada hari yang sama atau berdekatan dengan kelahiran anak kambing Anda. Susu dari induk kambing ini memiliki kualitas yang tentu saja hampir sama dengan induk aslinya.

Susu induk lain diambil dengan tetap memperhatikan kebutuhan anak asli dari si induk kambing. Cara pemberian susu pengganti dari induk kambing dapat secara langsung menyusu atau diperas kemudian diberikan dengan dot. Namun yang perlu menjadi catatan, ketika disusukan langsung sebaiknya tetap dalam pengawasan. Hal ini untuk menghindari induk kambing yang tidak mau menyusui.

3. Susu Sapi Yang Masih Segar

Jika Anda tidak memiliki kambing lain yang sedang menyusui, susu pengganti untuk anak kambing baru lahir dapat menggunakan susu sapi. Susu sapi yang diberikan sebaiknya adalah susu sapi segar yang baru saja diperas. Hal ini untuk menghindari kontaminasi bakteri, mengingat susu merupakan produk peternakan yang sangat mudah terkontaminasi.

Cara memberikan susu sapi untuk anak kambing adalah dengan menggunakan dot. Namun yang perlu diperhatikan adalah, susu sapi memiliki kualitas yang berbeda dengan susu kambing. Sehingga perlu ketika awal pemberian harus diamati apakah ada tanda tanda anak kambing mengalami diare.

4. Milk Replacer

Milk replacer adalah susu pengganti untuk anak kambing yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhannya. Namun yang banyak beredar di pasaran adalah Calf Milk Replacer (CMR) atau susu pengganti anak sapi. Sedangkan susu buat anak kambing belum banyak beredar di pasaran.

Milk Replacer ini adalah susu formula yang dibuat khusus, sehingga kandungan nutrien yang dibutuhkan anak kambing. Namun, jika yang digunakan adalah CMR, terkadang anak kambing juga mengalami diare. Merawat anak kambing memang cukup menguras perhatian. 

5. Buatkan Susu Jolong

Susu jolong adalah susu formula yang bisa Anda buat sendiri. Susu jolong dapat dibuat dari campuran susu sapi, minyak ikan, telur ayam, madu dan gula pasir. Cara pembuatannya juga cukup mudah, dengan bahan dasar 0,25-0,5 liter susu sapi. Kemudian ditambah satu sendok minyak ikan dan satu butir telur serta setengah sendok madu atau gula pasir. Tinggal diaduk dan siap untuk diberikan.

Baca juga: Cara merawat anak kambing yang ditinggal mati induknya

Pembuatan susu jolong sebagai pengganti susu induk kambing sebaiknya sekali pemberian. Sehingga jangan sampai menyetok banyak campuran karena mudah terkontaminasi bakteri.

Sekian tadi lima macam susu pengganti untuk anak kambing baru lahir. Anda bisa memilih susu pengganti yang paling memungkinkan untuk didapatkan secara kontinu. Semoga bermanfaat, terima kasih.



Wednesday, February 14, 2018

5 Penyebab dan Cara Mengatasi Induk Kambing tidak Mau Menyusui Anaknya





Cara Mengatasi Induk Kambing tidak Mau Menyusui Anaknya~ bebek135.blogspot.co.id




Kelahiran anak memang selalu dinanti nantikan, termasuk kelahiran anak kambing. Namun, penantian panjang selama kebuntingan sering kali berujung tidak menyenangkan. Sering kali ditemui induk kambing tidak mau menyusui anaknya. Jika sudah seperti ini, maka harapan masa depan anak-anak kambing mulai terancam. Memisahkan anak dari induknya kemudian disusui sendiri, memiliki risiko yang sangat besar untuk ternak kambing. Berbeda dengan sapi perah yang tidak masalah disapih sejak hari pertama kelahiran.




Baca juga: Cara Mempercepat birahi kambing betina agar minta kawin

 Masalah Utama Induk Kambing Tidak Mau Menyusui Anaknya :Mothering Ability






Tulisan ini merupakan bagian kecil dari artikel terbaru:
26 (A-Z) Pedoman Lengkap Cara Beternak Kambing Etawa untuk Pemula agar Menguntungkan

Mothering ability adalah kemampuan induk untuk menjaga dan merawat anak anaknya. Mothering ability dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Nah sebenarnya secara genetik, perbedaan bangsa kambing memiliki mothering ability yang berbeda beda. Namun secara lingkungan, mothering ability dipengaruhi oleh sangat banyak hal. Berikut ini adalah 5 hal pengaruh lingkungan yang paling sering menyebabkan induk kambing tidak mau menyusui anaknya.

1. Kelahiran pertama


Induk kambing yang baru pertama kali melahirkan sangat wajar bila induk kambing tidak mau menyusui anaknya. Induk kambing seharusnya secara naluri memang langsung menyusui anaknya ketika melahirkan. Namun terkadang induk kambing di peternakan terkadang harus dilatih terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena selama hidupnya, induk kambing tidak memiliki perjuangan yang lebih dalam mempertahankan hidup. Sehingga kemampuan untuk melindungi anaknya pun turun.

Cara Mengatasi: Setelah melahirkan, induk kambing diikat menggunakan tali agar tidak pergi jauh dari anaknya. Peternak seharusnya membantu anak kambing agar bisa segera menyusu. Caranya adalah dengan memegang induk kambing pada bagian badan. Kemudian mengarahkan anak kambing ke puting susu ibunya, sambil mengelus elus bagian pangkal ekornya. Hal ini dilakukan karena biasanya induk kambing akan menjilati pangkal ekor anak kambing ketika sedang minum.

2. Induk terlalu muda


Kambing betina yang tidak segera dipisahkan dari pejantan ketika masa pubertas atau dewasa kelamin, sangat mungkin terjadi perkawinan dini. Pengaruh dari perkawinan dini adalah kambing sebenarnya belum siap untuk merawat anak tetapi sudah terlanjur bunting. Hal ini menyebabkan induk kambing belum mampu untuk merawat anaknya. Air susu yang mampu dihasilkan oleh induk pun belum bisa optimal.

Cara mengatasi: Jika induk mampu menghasilkan susu, maka anak kambing dibantu seperti pada cara nomor satu. Namun langkah ini tidak hanya dilakukan pada saat setelah lahir saja, harus dipantau hingga induk mau menyusui. Apabila induk kambing tidak mau menyusui anaknya hingga beberapa kali percobaan, maka anak kambing harus diberi milk replacer.

3. Anak terlalu sering dipegang


Salah satu penyebab induk kambing tidak mau menyusui adalah karena anak kambing terlalu sering dipegang. Selama ini mungkin peternak menganggap bahwa hal itu hanya terjadi pada kelinci. Namun ternyata tidak, kambing pun juga memiliki kepekaan yang hampir sama. Anak kambing yang terlalu sering dipegang atau terkena bau induk lain, maka tidak dikenali oleh induknya atau dianggap bukan anaknya. Hal ini karena induk kambing mengenali anaknya melalui bau.

Cara mengatasi: Apabila memang harus memegang anak kambing, sebaiknya jangan terlalu sering. Kalaupun harus memegangnya bisa menggunakan perantara misalnya karung ataupun kain yang bersih.

4. Lahir prematur


Induk kambing yang melahirkan anak prematur biasanya belum memiliki kesiapan untuk merawat anaknya. Hormon oksitosin yang berfungsi untuk sekresi susu belum terbentuk dengan baik. Hal ini menyebabkan induk kambing tidak mau menyusui anaknya dan sering kali justru mengusir anaknya. Anak kambing yang lahir prematur juga memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga memerlukan perawatan yang intensif.

Cara Mengatasi: Jika induk kambing belum menghasilkan susu, sebaiknya pisahkan anak kambing dengan induknya. Kemudian anak kambing ditempatkan dalam boks hangat dan di pantau secara intensif. Air susu yang diberikan dapat berupa milk replacer atau kolostrum dari induk kambing lain yang mungkin lahir bersamaan.

5. Induk atau anak kambing sakit


Jika ke empat kemungkinan di atas ternyata tidak ada yang sesuai dengan kondisi sebenarnya maka patut dicurigai. Ada kemungkinan bahwa induk kambing tidak mau menyusui anaknya karena sakit atau anaknya yang sakit. Induk yang tidak mau menyusui ini mungkin terkena penyakit mastitis. Tetapi perlu diperiksa terlebih dahulu dengan meraba puting dan ambing kambing, jika kambing merasa kesakitan maka kemungkinan terkena mastitis.

Cara mengatasi : jika induk kambing atau anak kambing sakit segera ambil tindakan pengobatan. Penyakit mastitis yang menyerang induk dapat berakibat kematian induk. Sedangkan penyakit pada anak kambing memiliki potensi kematian yang tinggi.




Monday, February 12, 2018

3 Cara Mempercepat Birahi Kambing Betina agar Cepat Minta Kawin









Kambing beranak 3 kali dalam 2 tahun apakah mungkin? Sangat Mungkin! Kuncinya adalah pada perkawinan. Perkawinan adalah proses yang sangat penting dalam usaha beternak kambing. Apabila proses perkawinan terhambat maka akan mengundur waktu bunting serta beranak. Sehingga biaya pakan yang dikeluarkan selama masa kosong akan menjadi lebih besar. Keberhasilan perkawinan dipengaruhi oleh pejantan dan betina. Hari ini saya akan mengulas dari sisi betina, yaitu cara mempercepat birahi kambing betina. Dengan birahi yang terencana dan kambing cepat kawin, maka target akan bisa tercapai.




Tulisan ini merupakan bagian kecil dari artikel terbaru:

3 Cara Mempercepat Birahi Kambing Betina





Kambing betina tidak akan mau kawin jika tidak birahi. Birahi adalah kondisi di mana kambing dalam masa subur dan saat saat terjadinya ovulasi sel telur. Siklus estrus atau birahi kambing adalah 17-18 hari. Cara mempercepat birahi bukan hanya berarti memperpendek siklus estrus, tetapi lebih kepada mengatasi kambing betina yang sudah lama melahirkan tetapi tidak segera birahi. Berikut ini adalah tiga cara yang harus dilakukan agar kambing cepat minta kawin.

3. Menggunakan Hormon Untuk Mempercepat Birahi


Seluruh proses reproduksi mulai dari pubertas, birahi, kebuntingan, melahirkan hingga kambing menyusui, sangat dikontrol oleh hormon. Beberapa hormon bekerja saling memengaruhi. Ada hormon yang jika salah satu naik maka yang lain ikut naik, tetapi juga ada hormon yang jika salah satu naik justru yang lain turun. Kondisi inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai cara mempercepat birahi kambing betina.

Hormon yang biasa digunakan untuk membuat kambing betina birahi adalah hormon prostalglanding 2 alpha (PGF2a), hormon estrogen dan hormon GnRH. Tiga hormon ini tidak harus digunakan sekaligus, bisa digunakan salah satunya saja.

Aplikasi hormon ini pun berbeda beda. Hormon PGF2a bisa disuntikkan melalui suntik intramuskular (di dalam otot) maupun intravagina (dimasukkan ke vagina). Pada kambing, juga bisa menggunakan metode Intraraginal sponge insertion menggunakan Prostagen. Yaitu hormon progesteron yang dikemas dalam bentuk spons kemudian dimasukkan ke dalam vagina kambing betina.

2. Memberi Pasokan Vitamin Yang Lebih


Kebanyakan orang sudah tahu bahwa Vitamin E merupakan vitamin yang baik untuk kesuburan. Hal ini juga berlaku untuk ternak. Namun sayangnya selama ini asupan vitamin untuk ternak kurang diperhatikan. Vitamin yang penting diberikan untuk ternak adalah vitamin B kompleks dan vitamin E. Vitamin dapat diberikan rutin setiap tiga bulan atau pada siklus tertentu. Vitamin E bisa diberikan ketika kambing dalam proses memperbaiki organ reproduksi untuk cara mempercepat birahi kambing betina.

1. Mengatasi Net Energy Balance Agar Ternak Tidak Kurus


Net Energy Balance atau keseimbangan energi negatif yaitu kondisi di mana ternak membongkar cadangan energi dalam tubuh untuk mengatasi kekurangan asupan nutrien. Kondisi ini terjadi pada ternak setelah melahirkan. Kandungan nutrien dalam pakan akan dibagi untuk perbaikan tubuh induk tetapi juga harus memproduksi susu untuk anaknya. Hal inilah yang membuat induk kambing harus membongkar simpanan nutrien dalam tubuh.

Pada kondisi seperti ini maka kambing akan mengalami penurunan bobot badan yang sangat signifikan. Padahal, ketika kondisi kambing kurus, maka organ organ reproduksi tidak akan bekerja dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan siklus birahi kambing terhambat. Maka sejak kambing masih bunting perlu dilakukan antisipasi kondisi ini sebagai cara mempercepat birahi kambing betina agar tidak terlanjur kurus.

Cara mengatasi net energy balance adalah dengan memberikan pakan yang tidak terlalu banyak, tetapi padat nutrien. Ternak harus mendapatkan pakan dengan sumber energi dan protein yang tinggi. Asupan mineral tambahan juga harus diberikan terutama kalsium, karena kambing membutuhkan banyak kalsium untuk produksi susu.

Sekian tadi tiga hal penting sebagai cara mempercepat birahi kambing betina agar kambing cepat minta kawin. Hal hal tersebut sebaiknya dilakukan semuanya, bukan hanya salah satu. Namun sebenarnya apabila cara nomor 1 dan nomor 2 sudah dilakukan, kambing betina akan memiliki sitrus estrus yang lancar. Apabila ternyata masih belum mau estrus atau justru terjadi silent heat, sebaiknya lakukan cara nomor 3.

Jangan lupa, setelah kambing betina birahi, segera dikawinkan agar tidak terlambat untuk bunting. Terima kasih, semoga bermanfaat.



Sunday, February 4, 2018

Penting! 4 Penyebab Kegagalan Beternak Puyuh yang menjadi Faktor Tidak Sukses Beternak





Dalam semua bidang usaha, selalu ada risiko kegagalan yang menghadang. Termasuk usaha puyuh petelur. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kegagalan beternak puyuh petelur. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan sejak awal apa saja hambatan beternak puyuh petelur agar bisa melakukan antisipasi. Namun, meskipun sudah diantisipasi, terkadang tetap saja ada hal hal yang mengganggu. Sehingga kekuatan dalam menghadapi setiap masalah mutlak dibutuhkan oleh para peternak baru yang akan berkecimpung dalam dunia beternak puyuh petelur.

Faktor penyebab kegagalan beternak puyuh petelur





Menghadapi kegagalan bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kekuatan batin dan tentu saja materi untuk bisa segera bangkit kembali. Sebelum memulai bisnis usaha beternak puyuh betelur, kita analisis dulu beberapa hal yang memungkinkan menjadi penyebab kegagalan beternak puyuh petelur.

1. Masalah Dengan Tetangga

Masalah pertama yang paling sering terjadi pada peternak adalah adanya masalah dengan tetangga. Hal ini tentu urusannya bukan lagi bagaimana cara beternak puyuh bertelur yang baik, bukan pula pada masalah yang sering terjadi pada puyuh petelur. Namun masalah ini adalah masalah yang semestinya dapat dihindari pada saat tahap perencanaan beternak puyuh petelur. Perlu dipertimbangkan matang matang jauh sebelum memutuskan untuk membuat kandang puyuh petelur. Jika pemilihan tempat sudah baik maka kemudian yang dipikirkan hanya urusan puyuh, bukan faktor faktor eksternal ini karena masalah dengan tetangga bisa menyebabkan tekanan batin hehe.

2. Manajemen Keuangan Kurang Baik

Bagi peternak yang sudah lama berkecimpung dalam dunia beternak puyuh, maka seolah manajemen keuangan bukanlah masalah dan bukan penyebab kegagalan beternak puyuh petelur. Kita akan melihat bahwa mereka hanya menjalankan peternakan apa adanya tetapi tetap mendapatkan keuntungan. Namun bagaimana dengan pendatang baru? Peternak peternak yang sekarang masih dalam tahap belajar? Manajemen keuangan mutlak dilakukan dengan baik. Mengapa demikian? Karena semakin besar peternakan yang dijalankan, risiko terhadap kerugian juga lebih besar.

3. Tidak Melakukan Perawatan Detail

Usaha beternak puyuh petelur sebenarnya cukup mudah dilakukan. Kegiatan rutinitas pun juga tidak jauh berbeda dengan ternak yang lain. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu detail. Puyuh merupakan ternak yang sangat kecil. Hal ini tentu saja membuat kita harus memelihara dalam jumlah berkali lipat dibandingkan dengan memelihara ayam atau itik. Oleh karena itu, perawatan kepada masing masing individu puyuh menjadi kurang. Ibaratnya, cukup mudah mengawasi dua ekor ayam daripada mengawasi 10 ekor puyuh.

4. Menyerah Pada Kegagalan Pertama

Kegagalan beternak puyuh merupakan hal yang biasa. Mengingat harga pakan puyuh yang terus meningkat, harga telur yang sering kali fluktuatif, penyakit puyuh yang datang silih berganti dan berbagai hambatan lainnya. Namun penyebab kegagalan beternak puyuh ini jangan sampai menjadi alasan untuk berhenti beternak puyuh. Setiap kali mendapati kegagalan, lakukan analisis dengan baik kemudian terus perbaiki. Namun bukankah mengalami semua kegagalan menjadi tidak asyik? Ya benar, maka dari itu diperlukan sharing bersama orang orang yang sudah lebih dulu beternak puyuh agar tahu masalah apa saja yang sering mereka hadapi dan bagaimana cara menghadapi kegagalan.

Sekian tadi empat penyebab kegagalan beternak puyuh petelur yang mungkin menjadi salah satu kiat sukses beternak puyuh. Ada banyak hal yang memaksa kita untuk gagal, tetapi ada lebih banyak alasan untuk tetap bertahan dan bangkit dari keterpurukan.



Penting! 4 Kendala Beternak Puyuh Petelur yang Sering Dihadapi oleh Peternak Puyuh





Cara sukses beternak puyuh dengan memahami kendala beternak~Setiap bidang usaha selalu memiliki kendala yang harus dihadapi, tidak terkecuali dalam usaha beternak puyuh petelur. Cara beternak puyuh petelur tergolong sangat mudah dan tidak membutuhkan modal yang besar. Namun peluang usaha ini memiliki beberapa kendala beternak puyuh petelur. Puyuh dapat dipelihara dengan kondisi kandang yang tidak terlalu luas, mengingat ukuran ternak ini pun sangat kecil. Boleh dibilang puyuh merupakan ternak terkecil.





Baca juga: Penyebab Kegagalan Usaha Beternak Puyuh Petelur
Peluang usaha beternak puyuh petelur sangat besar, sehingga tidak ada salahnya jika usaha beternak puyuh petelur ini mulai diseriusi. Kendala beternak puyuh petelur ini akan diulas secara singkat untuk memudahkan pemahaman tetapi tidak mengurangi substansi peluang usaha dan kendala  beternak. Setelah anda pengetahui berbagai masalah dalam cara beternak puyuh petelur, maka anda harus mempersiapkan diri dengan berbagai antisipasi.

Kendala Beternak Puyuh Petelur Dilihat dari Berbagai Aspek

Tips sukses beternak puyuh petelur tentu saja tidak dapat dipisahkan dari yang namanya kendala beternak puyuh petelur. Oleh karena itu, beberapa kendala ini perlu disikapi dengan baik agar memperoleh keuntungan besar dari budi daya puyuh petelur.

1. Sulit Menemukan Bibit Unggul Puyuh Petelur





Usaha peternakan puyuh belum sebesar dan berkembang seperti usaha peternakan ayam. Tidak ada perusahaan super besar yang melakukan pemuliaan ternak puyuh dalam skala yang besar. Sehingga untuk mendapatkan kualitas bibit puyuh yang unggul tergolong sulit. Meskipun begitu, ada beberapa perusahaan yang menyediakan bibit puyuh. Silahkan pilih perusahaan yang memiliki catatan baik tentang kualitas puyuh yang dijual.

2. Harga Pakan yang Mahal

Hampir semua usaha dalam bidang peternakan menemukan kendala beternak yang satu ini. Bagaimana tidak, peluang usaha ternak puyuh ini menghabiskan 70-80% biaya pada pakan. Hal ini tentu memaksa peternak untuk mencari bahan pakan alternatif yang diberikan dalam ransum puyuh. Kendala beternak puyuh petelur yang satu ini nampaknya masih cukup sulit untuk diatasi, karena dengan menggunakan bahan pakan yang lebih murah dan tidak terlalu berkualitas tentu menyebabkan produksi turun.

3. Harga Telur yang Murah

Harga telur puyuh sering kali dijual tidak berkilogram tetapi dihitung butiran. Harga satu butir telur puyuh bisa dihargai 200 rupiah saja. Memang kalau dilihat dari berkilogram sedikit lebih mahal dibandingkan ayam. Satu kilogram telur puyuh biasanya berisi 90-100 butir telur, tergantung dari ukuran masing-masing telur. Meskipun memiliki harga sedikit lebih mahal dibandingkan telur ayam, tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya yang dikeluarkan perekornya. Misalnya saja satu ekor ayam makan 130 gram perhari sedangkan puyuh makan 23 gram perhari.

4. Bau Kotoran Yang Menyengat

Puyuh memang memiliki ukuran tubuh yang kecil, sehingga anggapannya bahwa kotoran puyuh lebih sedikit dibandingkan ternak lain. Ya asumsi ini benar. Namun sayangnya kotoran puyuh yang kecil ini adalah salah satu kendala beternak puyuh petelur. Meskipun kotorannya sedikit, tetapi kotoran puyuh memiliki bau yang sangat menyengat. Terutama pada saat puyuh pada fase puncak produksi telur. Hal ini perlu dipertimbangkan jika Anda berniat untuk memelihara puyuh pada lingkungan yang dekat dengan warga. Tentu akan menjadikan kondisi yang kurang nyaman.

Sekian tadi 4 kendala beternak puyuh petelur yang sering dihadapi peternak. Hal ini menjadikan salah satu pertimbangan agar cara sukses beternak puyuh petelur dapat dilaksanakan. Semoga bermanfaat bagi Anda semua. Apabila ada hal yang perlu dibahas, silahkan tulisakan pada kolom komentar di bawah ini.